Nama Pasie Murapat sudah lama ada, sejak pimpinan Rahman yang merupakan Kuchik tertua di Gampong Pasie Meurapat. Pasie Meurapat merupakan sebuah Gampong yang terbentuk pada tahun 1916. Sejarah terbentuknya Gampong Pasie Meurapat pada zaman jajahan Belanda ada sebuah Tangsi (benteng) pertahanan Belanda yang terletak di desa keude kandang, yang mana letak Gampong tersebut tidak jauh dari Gampong Pasie Meurapat. Ketika masyarakat ataupun pejuang aceh mau merencanakan penyerangan terhadap Belanda tersebut atau hal-hal lain yang dianggap penting yang harus dibahas maka para pejuang tersebut akan membuat rapat (musyawarah) di balai tepi sungai yang ada di Gampong Pasie Merapat sekarang. Oleh sebab filosofis itulah nama Gampong Pasie Merapat terbentuk.
Gampong Pasie Merapat adalah salah satu Gampong yang berada dalam pemukiman Kandang yang terletak dikelilingi Sungai Kluet, awalnya Gampong Pasie Meurapat dengan gampong Ujung Pasir merupakan satu wilayah, namun karena disebabkan terjadinya bencana banjir besar pada Tahun 1953 yang memisahkan Gampong Pasie Merapat menjadi dua bagian, mengingat dan menimbang, demi terbentuk nya pemerintahan yang efektif dan maksimal, maka terjadilah pemekaran Gampong baru yang disebut dengan Gampong Ujung Pasir. Adapun sungai yang keberadaannya memisahkan dua Gampong tersebut dikenal dengan nama sungai Kluet dan juga Gampong Pasie Merapat awalnya terdiri dari satu dusun yaitu dusun Koto, namun seiring dengan perkembangan dan pertambahan penduduk, maka Gampong Pasie Merapat sekarang terdiri dari tiga Dusun. Mayoritas penduduk Gampong Pasie Merapat hidup disektor pertanian, pertukangan dan nelayan dan untuk penduduk yang khususnya hidup dari sektor pertukangan, sebagian besar dari mereka bermata pencaharian di luar daerah ataupun perantauan, hal ini disebabkan karna kondisi perekonomian Gampong yang tidak mampu menampung bakat dan keahlian mereka, sehingga hal inilah yang menyebabkan penduduk Gampong Pasie Merapat lebih banyak bermata pencaharian di perantauan (keluar daerah).